Dimanakah kedamaian hati?

Dimanakah kedamaian hati?

Disana pernah ada harapan..
Harapan tinggi dengan solusi yang tersirat..
Dengan gagah memberi janji dengan pasti..
Meski harus merehabilitasi seluruh permukaan hati..

Namun kali kesekian solusi pasti itu kian memudar..
Bagai peluru yang menunggu kembali pada pelatuknya..
Semua itu bertubi tubi menyuguhkan gambaran abstrak..
Dan nenimbunnya hingga tak tampak,menjadi alternatif paling sakti..

Sungguh alur seperti ini bukan alur yang dikehendaki..
Jika hakikatnya ikan lautan mendambakan samudera lepas..
Parit yang sempit sungguh amat tak membuatnya nyaman dalam petualangan..
Parit dan samudera berada di dimensi yang amat jauh berbeda..
Nikmati sajaa!!

Dan untuk kesekian kalinya transfer memori hati kembali tersendat..
Bukan karena ruang penyimpanan yang sesak..
Namun konektor penghubung yang memutus aliran lajunya..
Menghentikan dengan paksa,tanpa menyisakan data pada penerimanya..

Bagai pegas yang diperdaya oleh daya elastisitasnya..
Jarak tempuhnya harus rela kembali ke posisi semula..
Memang tidak sia sia usahanya..
Namun jalur yang sama harus kembali diulanginya..

Sungguh malang si pemuda dengan seluk beluk hati yang rumit..
Menterjemahkan kodenya,tidak semudah menyelesaikan kepingan puzzle paling rumit..
Semoga kelak ada ahli dengan kemampuan setinggi langit..
Yang tidak hanya datang,singgah sesaat lalu pamit..

Dimalam ini,iya masih berharap dapat mengurai kerumitan,walau sehelai..
Karena belenggunya terhadap hati,amatlah menyesakkan sekujur tubuhnya..
Namun,beku hatinya mematikan sinyal nalarnya..
Hingga menghimpunnya dalam tumpukan belenggu hati,adalah jalan satu satunya..

Carut marut rasa memperdaya goresan perasaanya..
Mengekspresikan rasa yang hanya bisa dituangkan dalam layar kaca..
Jika hati setiap insan dapat mendengar teriakannya sekilas saja..
Maka akan terdengar raungan...
"Ketidak pekaan akan membunuh hatimu untuk kesekian kalinya"
Dan kedamaian hati akan semakin jauh untuk digapai..

Lantas..

Dimanakah kedamaian hati itu?

Mungkin memang belum pantas meraihnya saat ini..

Cadas,15 September 2018
Pencari Kedamaian Hati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKU, KADO TERINDAH DARI RABBMU

Renungan Akhir Sebuah Petualangan

Ayahku (BUKAN) Pembohong - Tere Liye