AKU, KADO TERINDAH DARI RABBMU

Hening,mungkin meneror hari harimu sepekan kemarin
Hampa tak kunjung usai hinggap membising di sepanjang roda waktumu
Apakah kamu sedih akan kondisimu?
Atau menikmati secangkir situasi dengan sedikit taburan rasa rindu?

Jarum pembawa detik bertahta menggganti hari ke periode yang baru
Dan kamu resah dalam tidurmu,menanti notifikasi layar kaca mungilmu
Malam menyapa fajar,dhuha menyapa dzuhur
Resahmu semakin membuncah menjelang separuh waktu hari bahagiamu

Namun,bagai dermaga yang dengan sabarnya kokoh menahan gempuran serdadu ombak
Dan bagai para pemancing yang setia menunggu umpannya di sambar penghuni bawah lautan
Dirimu mampu meredam resah yang membuncah
Menghimpunnya menjadi kumparan arus yang tenang dalam satu dekapan

Sungguh alangkah benar Allah amat menyukai para penyabar
Walau sederhana,resahmu runtuh dengan setitik kejutan
Walau adegan tambahan mewarnai dengan spektrum kemarahan
Sekali lagi Allah memberikan kemanisan buah dalam pahitnya kesabaran

Sungguh orang bijak selalu meraih ilmu dalam setiap keadaan
Sepi menegurmu,bahwa ada rabbmu yang perlahan mulai tak jadi prioritas didalam hatimu
Sabar mengasahmu,untuk bisa memiliki hati dan jiwa yang besar
Alangkah indah orang bijak memaknai garis hidup dari rabbnya

Kamu,sosok insan yang qodratnya Allah ciptakan dengan wujud paling sempurna
Sentuhan magis amat lekat dalam setiap senti kepalan tanganmu
Dan kamu memercikkan pantulan sihir yang perlahan meresap kedalam qalbuku
Dan jadilah aku,sesosok insan yang perlahan mulai mendamba dan menginginkanmu

Walau sadar posisiku tak sehebat diantara puluhan para pemujamu
Namun tak menyurutkan niatku,untuk mengeringkan peluh dalam setiap jengkal perjuanganku
Menyibak kerumunan besar yang menjadi tameng untuk meraihmu
Melahap satu persatu hembusan angin yang ingin memecah gelombang qalbuku

Sungguh,tidak sia sia memutuskan untuk menjadi seorang petarung sejati
Yang berani mulai membuka gerbang peluang,dan gigih membidik target
Hasilnya amatlah memuaskan hati
Pemimpi hanya mendapatkan buah mimpi,namun petarung sejati berhasil mendapatkan permaisuri

Syukur Alhamdulillaah,akan skenario indah dari rabb petarung sejati
Jika kebahagiaannya memiliki nilai
maka tinggi puncak gunung everest tak akan mampu membendung satuan nilainya
Jika hasil dari tujuannya dapat tergambarkan
Maka tak Ada satupun seniman termahsyur yang mampu mendeskripsikannya
Jangan membayangkannya,kamu tak akan sanggup,kamu tak akan kuat
Resonansi gelombangnya amatlah berat dan dahsyat

Kembali ke hari ini,tepat dimana hari ini matamu terbuka untuk melihat indahnya dunia
Hidungmu nenghirup sedapnya aroma oksigen yang akan menjadi kebutuhan primermu
Kumpulan para ruh berjasad bergerombol menanti kedatanganmu
Terpaku menunggu sesuatu dari pita suaramu..
Yaa tidak lain adalah tangisan merdumu..

Kamu pastilah tau,tidak ada satupun materi yang abadi didunia ini..
Maka sungguh tak Ada yang aku bisa berikan untuk insan sespesial dirimu saat ini
Memang tak menjamin Allah mengizinkan aku untuk bisa membahagiakanmu selalu
Walau sudah kumaktubkan dan kuukir dalam hati,janjiku untuk selalu ada menjadi komponen kebahagianmu di Sisa usiamu


Maka dengan harapan dan do'aku,semoga kamu sadar bahwa....


"AKU, KADO TERINDAH DARI RABBMU"

Rosihan Anwar
Cadas,02 Juli 2018 , 23:44

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Renungan Akhir Sebuah Petualangan

Ayahku (BUKAN) Pembohong - Tere Liye