Karena Kamu, Tujuanku!

Bismillaahirrahmanirrahim..
Karena kamu, Tujuanku !

Angin,rentangan masa,menciptakan batas pertemuan antara kita..
Ruh ini sangat merindukan dirimu..
Rindu menggores syair terindah dalam kokohnya cangkang lembutmu..
Rindu Membaur bersama auramu,dengan sentuhan kesejukan yg amat syahdu..

Angin,masih kah kau istiqomah menghimpun rasaku?
Rasa yang pernah kutitipkan,namun sinyal isyaratku memintamu menahannya..
Apakah terkikis habis oleh gelombang resolusi masa?
Atau bermetamorfosis menjadi wujud yang siap kau lesatkan?

Banyak skenario robbku yang kuperankan belakangan ini..
Sungguh kau akan terkejut saat menyaksikannya..
Namun yang pasti,selalu ada janji indah  dari robbku..
Dan syukurku tiada henti,atas skenario menakjubkan ini..

Angin..kepergian itu pasti terjadi..
Kau pun sadar akan siklus itu kan?
Singgahmu hanya seujung kuku..
Namun petualanganmu,menghabiskan sisanya..

Angin..bukanlah petarung sejati,dia yang meratapi atas hal yang sudah pergi..
Bukan petarung sejati, ia yang menyerah atas kehampaan yang menyembul didalam hati..
Sungguh prinsip petarung sejati tak akan lusuh dalam buruknya kondisi..
Kerena yg ia yakini,kehendak robbnya harus di rengkuh dengan segala kelapangan hati..

Sungguh tak ada sabar yang tak berbuah manis..
Sabarku kini berbuah..
Buahnya merekah,memancarkan spektrum yang memanjakan mata..
Membasuh tabir qolbu,yang gersang sekejap mata..

Untuk kesekian kalinya..
Aku melihat gambaran masa depanku..
Masa depan yang robbku janjikan di akhir masa kesendirianku..
Mata terpana atas rupa yang mempesona..
Hati berdesir atas resonansi gelombang rasa..
Lisan berdzikir atas takjubnya skenario yang sedang disuguhkanNya..

Bagai anak panah yang menghujam target dengan akurasinya..
Rasa ini mendapat sambutan yang amat ramah..
Entah sihir apa yang berbaur didalam setiap adegannya..
Hati ini dengan elegan tertaut rapih padanya..

Bagai jangkar yang sudah mendarat dengan indahnya..
Gelombang apapun tak akan mampu menghempaskannya..
Dan kapalpun sudah menetapkan pelabuhan akhirnya..
Dan berharap ia bisa berlabuh dan menetap untuk selamanya..

Namun angin,untuk kesekian kalinya,masa akan bertahta dalam skenarioNya..
Untuk mempersiapkan pelabuhan terbaik yang siap dihuni untuk anggota kerajaanya..
Perjuangan dan komitmen akan mengokohkan pondasinya..
Loyalitas dan do'a,sempurna menjadi pelengkapnya..

Angin,periode demi periode sudah dinikmati proses skenarionya..
Sungguh menjaga pelabuhan ini tidaklah mudah..
Banyak kapal berwajah baru dan lama mencoba singgah dan berlabuh..
Sehingga kapal sederhana ini terombang ambing dengan gelombang yang terpicu atas kehadiran mereka..

Jika saja setiap dermaga tertutup aksesnya karena kuasa pemiliknya..
Mungkin kapal ini lebih khidmat dalam mendesain rancangan istananya..
Namun selalu ada celah yang tersisa dalam setiap sudutnya..
Sehingga pengamanan yang ekstra menjadi salah satu solusinya..

Angin..
kemarilah..
kenalilah gelombang rasaku..
Apa sinyal yang kau tangkap?
Sungguh kau takjub bukan akan komposisinya?
Pernahkan kamu merasakan sensasi itu sebelumnya?

Angin..
Dengarlah..
Jika cinta ras manusia itu,sudah banyak di deskripsikan oleh para penyair dan pakar pujangga..
Ketika kau tampakkan rasa ini..
Mereka akan membisu,karena tak ada bahasa yang akan mampu menerjemahkannya..
Bahasa qalbu yang hanya bisa kau rasa..
Namun bibirmu kelu dan kaku karena amat terpana..

Atas himpunan rasa yang tak mendeskripsikan oleh kata..
Aku mempertaruhkan hidup dan juangku,untuk tetap singgah di pelabuhan ini..
Menerima setiap hempasan arus yang meremukkan kokohnya abdomenku..
Bersimpuh khusyu atas tiupan ganas angin laut yang menyerukan titah robbnya..

Angin..bersiaplah..
Ledakkan himpunan rasa yang telah berkemul dalam hangatnya balutan ragamu..
Koordinat telah terkirim dalam alur navigasimu..
Bergegaslah..persiapkan perjalanan terbaikmu..

Angin..kulampirkan sedikit pesan dalam sakumu..
Pastikan dia menerimanya dalam kondisi terbaiknya..
Jika dia bertanya untuk apa aku melakukan semua ini..
Jawablah : "Karena Kamu,Tujuanku!"

Rosihan Anwar
Cadas, 27 April 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKU, KADO TERINDAH DARI RABBMU

Renungan Akhir Sebuah Petualangan

Ayahku (BUKAN) Pembohong - Tere Liye